Relatif jawabannya Wi. Lalu kenapa Wi? Kenapa? Kita harus meribetkan hal yang sifatnya relatif,subyektif dan sangat individual.
Right? Maka sekarang belajarlah,belajarlah untuk berbahagia. Wi sayang,berpikirlah,konsepkanlah,satu kali saja .Kemudian,beraksilah satu kali,dua kali,gagal? Gagal datang maka berhentilah,sejenak. Beri ruang untuk bernafas. Kemudian teruskan teruskanlah usaha mu. Jika lelah datang lagi,berhentilah lagi.Kemudian usahalah lagi,kemudian usaha lagi begitu seterusnya.
Karena ??? Tuhan maha besar. Tuhan maha Indah maka pantas bagi Nya. Menuntut kita menjadi pribadi seindah mungkin,sebaik mungkin ,sekeras mungkin,sehalus mungkin,dan berusahalah hingga lelah maka di situlah rahmat Allah akan menemui mu. Tunggu dan berdoalah,tapi jangan. Ada satu jangan disini, jangan hanya diam karena ketika diam,menunggu itu akan terasa lama,tapi sekali lagi berusahalah,pantaskanlah diri mu, maka pelan Allah akan menuntun mu meraih apa yang Wi mau. Sebelum itu Allah menuntut mu. Karena yang maha cinta itu sangat mencintai mu.
Ya bener... kita harus belajar untuk menjadi bahagia. Kita harus belajar utk meletakkan kebahagiaan itu dalam hati kita, bukan pada pendapat orang lain, ataupun pada perbuatan orang lain.
BalasHapusKita harus belajar menerima apapun dengan ikhlas.. supaya kita dapat bahagia meskipun keadaan sangat sulit sekalipun.
Memang tak mudah... tapi itulah gunanya kita belajar dan terus belajar bukan?
bunda,thanks... untuk kunjunganya
Hapusbenar gan, belajar itu bahagia, kerena nabi sendiri mengajarkan kpd kita utk bahagia, seperti sebuah hadist yg menyuruh kita utk tetap belajar mulai dari ayunan sampai ke liang kubur, tujuannya agar kita bahagia.
BalasHapusselamat dan sukses yah...
selalu berusaha bersyukur ya.. :)
BalasHapusterima kasih atas informasinya sangat bagus dan menarik.
BalasHapussuplemen pelangsing badan